Jumat, 09 Mei 2008

Riwayat singkat Advent Bangun

Advent Bangun


Dalam dunia film,tokoh yang saya perankan adalah selalu tokoh jahat.Pernah ada salah seorang produser yang mengatakan bahwa meskipun mata saya terlihat baik, tapi muka saya jahat. Dari 60 judul film, 55 diantaranya saya berperan menjadi bandit.

Dan setiap produser atau sutradara memutuskan untuk memasang nama saya Advent Bangun sebagai tokoh jahatnya.

Namun siapa sangka, seorang

Advent Bangun yang menjadi jagoan di dalam setiap film-filmnya, memiliki masa kecil yang pahit, yang kemudian mengantarnya kepada dunia bela diri.

Salah satu abang saya baru keluar dari penjara.

Ketika Bapak dan mama saya tidak ada di rumah, abang saya ini sering sekali menghajar saya. Bahkan suatu kali dia mengancam saya kalau sampai bapak atau mama tahu, saya akan di bunuh. Namun saya berani menceritakan kepada bapak dan mama, saya diinjak-injak di tepian sungai. Saya ditekan dengan kakinya sampai saya minum banyak sekali air.

Tetapi ada orang yang melihat pada waktu itu dan segera mendatangi tempat itu. Saya langsung berlari.

Perlakuan kasar dan semena-mena dari kakak-kakaknya, adalah pengalaman buruk yang kemudian berlanjut pada pengalaman buruk yang lain.

Kakak saya yang perempuan datang ke Jakarta. Kami habis nonton, pulang lewat pasar ular, pasar buaya. Pada waktu itu ada sekitar 30 orang yang melihat kakak saya dan berniat memperkosanya. Saya melawan. Saya tidak peduli dengan jumlah mereka. Pada saat itu, pokoknya saya tidak mau sampai kakak saya diganggu oleh mereka. Saya melawan habis-habisan sampai akhirnya banyak orang dan mereka melepaskan kakak saya, meninggalkan saya dalam keadaan babak-belur. Kepala saya ada 8 jahitan, muka saya hancur. Dan sejak saat itu, ada satu dendam dalam diri saya. Kalau saya bertemu dengan orang-orang yang mengeroyok saya itu, berapapun jumlahnya akan saya bunuh mereka. Itu adalah dendam yang tersimpan.

Ketika saya jalan-jalan di sebuah tempat, waktu itu di Jalan Tendean,ada latihan karate di sana. Saya lihat ada orang mampu memecahkan batu,bisa memecahkan es. Dalam pikiran saya, jika saya bisa seperti mereka, 100 orang pun akan saya hajar. Dan akhirnya saya masuk kesana secara diam-diam dan saya latihan dengan luar biasa.

Advent seperti menemukan dunia yang baru. Kebencian, tekanan dan dendam yang telah disimpan selama bertahun-tahun, dilampiaskan dalam dunia karate. Tahun 1972, prestasi Advent melejit pesat melebihi karateka-karateka seniornya pada saat itu. Kecintaannya pada karate menjadikan Advent seorang karateka yang ditakuti lawan, bahkan sampai di luar negeri. Berbagai kemenangan di kejuaraan nasional dan internasional pernah diraihnya.

Dan bagi saya, karate adalah segala-galanya.Kalau ditanya pacarnya siapa? Karate, agamamu apa? Karate. Karena sudah terlalu maniak dengan karate. Saya latihan, pagi 2 jam, siang 2 jam, malam 2 jam. Dengan posisi seperti itu, saya merasa tidak akan pernah terkalahkan. Dan waktu itu saya berhadapan dengan orang Argentina, tingginya hampir 2 meter. Saya buat babak-belur, dan semua karateka dari Jepang menyalami saya.Saya menggila dan menjadi seorang maniak.

Ambisi dan kecanduan saya terhadap karate,membentuk saya pribadi yang angkuh. Dan yang paling saya rasakan adalah, gampang tersinggung, gampang marah. Gampang kecewa dan dendamnya juga menggila. Seandainya di koran menulis nama saya nomor dua, dan orang lain yang nomor satu. Meskipun itu benar saya akan marah sekali.Saya tidak terima dan saya semakin berlatih keras 6 jam setiap hari. Ketika saya juara dan nama saya di atas lagi, saya menjadi senang. Keangkuhan hidup saya luar biasa.Di depan orang saya menjadi munafik dan bisa tertawa lepas, padahal semuanya itu bohong belaka.

Louise Sinulingga, isteri Advent menambahkan siapa Advent yang dulu.
Dan disamping dia itu orangnya munafik, dia itu juga emosional.Gampang marah dan sedih.Jadi secara karakter dia tidak stabil secara emosional karena pengalaman masa lalunya. Dan itu juga yang menyebabkan hubungan kami akhirnya menjadi tidak baik. Akhirnya saya memutuskan untuk mulai berdoa, karena saya tahu hanya Tuhan yang bisa mengubah kehidupan suamiku.Saya melihat tidak ada seseorangpun yang bisa merubah dia. Saya mulai berdoa sesuai dengan iman saya.

Dalam suatu kesempatan Louise mengajak Advent pergi ke sebuah ibadah. Tanpa di duga,Advent menerima ajakan tersebut.Dan disinilah moment perubahan kehidupan Advent dimulai.

Saya melihat hamba Tuhan itu sedang berkotbah, dan kotbah yang dibawakan itu luar biasa. Saya tiba-tiba menangis. Padahal saya tidak pernah menangis karena firman. Pada saat itu dikatakan, Kuduslah kamu karena Aku kudus?orang-orang yang tidak kudus tidak akan bisa masuk surga. Waktu saya tahu kalau saya tidak kudus, saya menangis minta ampun :Ya Tuhan,saya tidak akan bisa masuk surga, Tuhan Ampuni saya?

Pertobatan yang luar biasa dapat saya alami ketika isteri saya mulai berdoa dan tetap berdoa. Sepanjang perjalanan saya melihat di balik kaca isteri saya menangis. Dan saya juga tahu bahwa keterharuan isteri saya karena setelah setahun berdoa akhirnya suaminya mau bertobat sungguh-sungguh.Melihat dia seperti itu, saya terharu dan ikut menangis sepanjang perjalanan. Luar biasa!. Saya ingat Matius 10:37. Dan dari situ saya tangkap bahwa, segala sesuatu yang lebih dari Tuhan Yesus adalah berhala saya. Dan saya katakan, saya akan buang semua piala itu. Sebagian saya berikan kepada teman dan sebagian lagi saya buang. Karena semua itu yang telah mengikat saya, roh pencideraan.Naluri untuk bengis, kejam dan membunuh yang saya pelajari dari karate. Saya baru mengerti bahwa dahulu semua yang saya lakukan adalah sia-sia. Dan saya katakan, Tuhan Yesus aku tidak mau lagi bersahabat dengan dunia. Aku mau bersahabat dengan Allahku, dengan Roh Kudus dengan Yesus. Dan damai sejahtera yang tidak pernah saya dapatkan di film dan di karate, saya mau katakan bahwa saya mendapatkan itu semua. Ketika saya mengenal Yesus, mengampuni itu yang paling indah. Bisa mengampuni itu luar biasa.Dulu saya tidak bisa melakukan itu.

Louise bersyukur melihat perubahan dalam diri Advent,suaminya.
Sekarang dia bisa menerima perlakuan yang menyakiti dia. Dulu dia tidak bisa. Kalau ada orang yang mengecilkan dia dan yang mengusik harga dirinya. Dia tidak bisa, karena dia sejak kecil berjuang untuk itu.Dari karate dia dapatkan nama besar,dia dapat segalanya.Jadi dia pertahankan semuanya itu.Tapi akhirnya dia tinggalkan semuanya.

Dunia film dan karate kini menjadi masa lalu bagi seorang Thomas Advent Bangun.
Kalau dulu orang tidak tahu,saya bisa ngomong, kamu tidak tahu saya?Saya Advent Bangun!? Bisa sampai begitu rupa keangkuhan saya.Jadi saat ini saya tidak pernah takut kehilangan popularitas karena Yesus adalah segala-galanya.

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku,ia tidak layak bagi-Ku?(Matius 10:37)

Kini Semuanya telah berubah,Sang advent Bangun telah menjadi seorang hamba Tuhan yang dipakai sangat luar biasa dan diurapi.Melalui hamba Tuhan ini banyak jiwa-jiwa yang bertobat.Banyak sekali terjadi pelepasan dari kuasa-kuasa roh jahat saat hamba Tuhan ini memberitakan tentang kebenaran Firman Tuhan.

sumber kesaksian :Thomas Advent Bangun(Mantan/Ex.actor Film Action Nasional,martial art athletic)

**.........hm...kuasaNya mang bener2 dahsyat kan pren....


.

Selengkapnya..

INSTITUT KARATE-DO INDONESIA



Institut Karate-do Indonesia / INKAI adalah perguruan Karate tertua di Indonesia. Perguruan ini dilahirkan pada tanggal 15 April 1957, INKAI didirikan oleh Bapak Sensei Sabeth Mukhsin penyandang DAN 8 INKAI. Di Indonesia INKAI mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini dapat dbuktikan dari banyaknya atlet yang dihasilkan oleh perguruan ini antara lain:

1. Advent Bangun
2. Abdullah Kadir
3. Omita Olga Ompi
4. Sukardi
5. Sugianto
6. Rajab Chaniago
7. Albert Tobing
8. Stefanus dll
.



Selengkapnya..